Kupang (ANTARA) - Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menggelar kuliah tamu guna menangkal masuknya paham radikalisme di kampus tersebut, Kamis (19/9).
Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana kepada wartawan usai kuliah tamu tersebut mengatakan bahwa kuliah tamu tersebut bertujuan untuk menanamkan kembali semangat kebangsaan dalam diri mahasiswa, khususnya mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, di tengah potensi maraknya radikalisme saat ini.
"Ini adalah salah satu upaya Program Studi Ilmu Politik dalam membendung radikalisme, sehingga mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dan negara, tidak mudah terpengaruh oleh berbagai macam ideologi radikal," katanya.
Menurut dia saat ini kaum muda atau yang biasa disebut sebagai generasi milenial yang masih berada di bangku kuliah rawan akan hasutan-hasutan yang berbau radikalisme.
Oleh karena itu civitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencegah hal tersebut agar jangan sampai mempengaruhi generasi milenial apalagi sampai masuk ke universitas.
Baca juga: Pancasila Perlu Jadi Mata Kuliah
Baca juga: Tokoh adat beri kuliah umum di undana
Kuliah tamu yang diberi tema "Memahami Radikalisme dan Potensinya di Lingkungan Akademik, Lokal Maupun Nasional Serta Terjadinya Aksi Terorisme di Indonesia diikuti oleh kurang lebih 300an mahasiswa dari fisip Undana.
Kuliah tamu tersebut menghadirkan dua pembicara di antaranya pengamat politik sekaligus akademisi Rudy Rohy, serta Kepala Bagian Operasi Ditreskrimum Polda NTT AKBP Dody Eko Wijayanto selaku pembicara kunci dalam kuliah tamu itu.
Sementara itu Wakil Dekan I Fisip Undana, Blajan Konradus saat membuka kuliah tamu itu memberikan apresiasi terhadap program studi ilmu politik yang telah menginisiasi kegiatan ilmiah guna menangkal radikalisme di lingkungan Fisip Undana.
"Selaku pimpinan fakultas, saya mengapresiasi inisiatif Prodi Ilmu Politik dalam menggagas kuliah tamu ini. Semoga kegiatan ini tidak berhenti hari ini saja," ujar dia.
Ia pun berharap agar untuk kali berikutnya semoga lebih banyak kegiatan ilmiah berupa diskusi dan literasi yang berkelanjutan, sebagai komitmen bersama dalam melawan radikalisme.
Pantauan ANTARA usai dilaksanakannya kuliah umum, seluruh peserta, termasuk dosen dan mahasiswa melakukan deklarasi kebangsaan dengan tujuan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk, menolak radikalisme, intoleransi, rasisme, dan menolak siapapun yang anti terhadap Pancasila.
Baca juga: Perguruan Tinggi Komit Kawal Pancasila
Baca juga: Perguruan Tinggi Setia Pada Pilar Kebangsaan