Waspadai serangan DBD di Flores Timur

id Penyakit DBD

Waspadai serangan DBD di  Flores Timur

Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan).

"Sekarang sudah puluhan kasus DBD terjadi di Flores Timur dalam bulan ini karena itu saya mengimbau agar warga terus waspada," kata Agustinus Payong Boli.
Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, mengimbau warganya untuk terus mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) yang mulai menyerang wilayah kabupaten bagian paling timur Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

"Sekarang sudah puluhan kasus DBD terjadi di Flores Timur dalam bulan ini karena itu saya mengimbau agar warga terus waspada," katanya ketika menghubungi Antara di Kupang, Selasa, (21/1).

Dia mengatakan, telah menerima laporan terkait penyakit DBD yang menyerang warga di Kecamatan Tanjung Bunga dan Kecamatan Ile Boleng yang jumlahnya mencapai puluhan orang.

Untuk itu, Wabup Agustinus mengaku telah langsung memerintahkan Dinas Kesehatan bersama seluruh jajaran hingga tingkat Puskesmas untuk segera melakukan upaya antisipasi.

"Dari instansi pemerintah dan seluruh elemen lain harus bergerak cepat sehingga wabah penyakit DBD tidak menyebar lebih luas," katanya.

Baca juga: DBD mulai mengincar Kota Kupang, dua warga meninggal
Baca juga: Dinas Kesehatan temukan 10 kasus DBD di Kota Kupang


Menurut dia, upaya antisipasi diprioritaskan pada pemberantasan sumber-sumber penyakit DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus terutama pada pagi hingga sore hari.

Wabup Agustinus menekankan pentingnya peran masyarakat untuk meminimalkan sumber penyakit seperti dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Selain itu, menguras bak mandi maupun tempat penampungan air untuk diminum.

Dia juga mengimbau warga setempat agar tetap menjaga daya tahan tubuh dan tidak bepergian ke desa yang lagi mewabah virus DBD.

"Warga juga perlu memeriksakan kondisi kesehatannya secara rutin di tempat-tempat pelayanan kesehatan terdekat," katanya, menambahkan jika ada warga yang mengalami gejala DBD maka segera ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Dia menambahkan, para camat maupun kepala Puskemas telah diminta untuk segera melaporkan ke pemerintah kabupaten terkait perkembangan jumlah penderita DBD sehingga jika semakin meluas dan berbahaya maka akan dikeluarkan keputusan bahwa daerah dalam bencana untuk mendapat penanganan luar biasa.

Baca juga: Surat edaran waspadai DBD di Kota Kupang
Baca juga: Pemerintah Sumba Timur gelontorkan Rp1,5 miliar untuk DBD