Cetak Sawah Baru Mencapai 885 Hektare

id Sawah

Cetak Sawah Baru Mencapai 885 Hektare

Hasil Survei Investigasi Desain (SID) sementara soal cetak sawah baru di Nusa Tenggara Timur untuk 2017 baru mencapai 885 hektare dari target 1.500 hektare yang diharapkan.

"Kalau yang ditargetkan oleh Kementerian Pertanian, untuk wilayah NTT kita dapat 1.500 hektare. Namun hingga kini SID-nya baru mencapai 885 hektare di 14 Kabupaten di NTT," kata Kolonel Inf Afson Siraid.
Kupang (Antara NTT) - Kepala Seksi Teritorial Korem 161/Wirasakti Kupang Kolonel Inf Afson Siraid mengatakan hasil Survei Investigasi Desain (SID) sementara soal cetak sawah baru untuk 2017 baru mencapai 885 hektare dari target 1.500 hektare yang diharapkan.

"Kalau yang ditargetkan oleh Kementerian Pertanian, untuk wilayah NTT kita dapat 1.500 hektare. Namun hingga kini SID-nya baru mencapai 885 hektare di 14 Kabupaten di NTT," katanya saat ditemui Antara di Kupang, Kamis.

Hal ini disampaikannya terkait dari perkembangan dari program cetak sawah di wilayah NTT yang dilakukan oleh TNI AD di wilayah Korem 161/Wirasakti Kupang.

Sedangkan survei lanjutan untuk pencetakan sawah baru dibekukan sehingga untuk sementara cetak sawah untuk tahun 2017 di wilayah NTT hanya mencapai 885 hektare saja.

"Jumlah 885 hektare itu hanya ada di 11 Kabupaten. Karena memang kesebelas kabupaten itu lahannya sudah siap," tambahnya.

Sebelas kabupaten yang sudah siap itu di antaranya adalah Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Sikka, Flores Timur, Kabupaten Kupang serta Timor Tengah Selatan (TTS).

Di samping itu ada juga di Kabupaten Malaka, Sumba Timur, serta sejumlah kabupaten di sekitaran pulau Timor dan beberapa kabupaten lainnya.

Namun walaupun sudah ada hasil sementara dari SID, pekerjaan fisik berupa pencetakan sawah baru untuk sementara ditunda.

Hal ini menurutnya dikarenakan adanya perintah dari kementerian pertanian untuk menunda selama 40 hari selama bulan April.

"Jadi ada penelitian ulang oleh DPR terkait hasil cetak sawah pada 2016 lalu. Jadi untuk sementara kita masih menunggu itu," tambahnya.

Terkait berapa lama hasil penelitian itu keluar, Afson juga mengaku belum bisa menentukannya, karena masih menunggu hasil tersebut.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Politeknik dan Politani Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mengidentifikasi lahan untuk pembukaan sawah baru dalam musim tanam 2018.

Kepala Bidang Penyuluhan dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Umbu Wanda mengatakan identifikasi lahan akan dilakukan di semua kabupaten di wilayah provinsi kepulauan itu.

Pemerintah NTT sudah bekerja sama dengan Politeknik dan Politani Undana untuk melakukan survei identifikasi desain (SID) di seluruh kabupaten di NTT untuk kepentingan penambahan areal tanam pada musim tanam 2017/2018," katanya.

Survei itu di antaranya berkaitan dengan kelayakan tanah untuk persawahan, status kepemilikan tanah dan yang paling penting adalah lokasi tersebut harus berada di sekitar sumber air.