UMKM di NTT harus perkuat kualitas produk untuk masuk ke pasar digital
Jangan sampai misalnya ketika masuk pesanan ketiga, barang atau produk UMKM sudah habis stoknya
Labuan Bajo (ANTARA) - Ketua Panitia Pelaksana Road to Kilau Digital Permata Flobamora Philip Gobang, mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Nusa Tenggara Timur agar memperkuat kualitas dan jumlah produk yang dimiliki untuk masuk ke pasar digital.
"Untuk masuk pasar digital sekurang-kurangnya ada dua hal yang dipastikan yaitu kualitas produk dan jumlah ketersediaan produk yang harus memadai," katanya dalam perbincangan dengan Antara di Labuan Bajo, Kamis (17/6).
Philip Gobang yang berada di Labuan Bajo dalam rangka pelaksanaan kegiatan puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di NTT pada 18 Juni 2021 itu, menjelaskan dengan kualitas dan jumlah produk yang memadai maka UMKM sudah siap masuk ke pasar digital dan bisa melayani permintaan pasar.
Dengan demikian ada pemesanan barang dari manapun dalam jumlah berapapun tetap bisa dipenuhi pelaku UMKM bersangkutan.
"Jangan sampai misalnya ketika masuk pesanan ketiga, barang atau produk UMKM sudah habis stoknya," katanya.
Oleh karena itu, peran serta berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendorong kemajuan UMKM.
Lebih lanjut Philip Gobang yang juga menjabat Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengatakan, dukungan dari pemerintah daerah se-NTT juga sangat diharapkan untuk berpartisipasi dalam kolaborasi dengan berbagai pihak guna memajukan UMKM.
Terutama peran pemda dalam mendorong kalangan anak muda di daerahnya untuk berkarya di bidang UMKM yang menghadirkan peluang kerja yang terbuka.
"Di sini juga ada kesempatan yang terbuka karena orang-orang muda itu kan dekat dengan yang namanya inovasi, kreativitas, dan sebagainya sehingga perlu didorong agar produk-produk UMKM bisa terus berkembang," katanya.
Baca juga: Menteri Jhonny Plate dorong penyiapan talenta digital melalui pelatihan
Baca juga: Kemenkominfo dorong Pemda se-NTT libatkan kaum muda dalam UMKM
"Untuk masuk pasar digital sekurang-kurangnya ada dua hal yang dipastikan yaitu kualitas produk dan jumlah ketersediaan produk yang harus memadai," katanya dalam perbincangan dengan Antara di Labuan Bajo, Kamis (17/6).
Philip Gobang yang berada di Labuan Bajo dalam rangka pelaksanaan kegiatan puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di NTT pada 18 Juni 2021 itu, menjelaskan dengan kualitas dan jumlah produk yang memadai maka UMKM sudah siap masuk ke pasar digital dan bisa melayani permintaan pasar.
Dengan demikian ada pemesanan barang dari manapun dalam jumlah berapapun tetap bisa dipenuhi pelaku UMKM bersangkutan.
"Jangan sampai misalnya ketika masuk pesanan ketiga, barang atau produk UMKM sudah habis stoknya," katanya.
Oleh karena itu, peran serta berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendorong kemajuan UMKM.
Lebih lanjut Philip Gobang yang juga menjabat Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengatakan, dukungan dari pemerintah daerah se-NTT juga sangat diharapkan untuk berpartisipasi dalam kolaborasi dengan berbagai pihak guna memajukan UMKM.
Terutama peran pemda dalam mendorong kalangan anak muda di daerahnya untuk berkarya di bidang UMKM yang menghadirkan peluang kerja yang terbuka.
"Di sini juga ada kesempatan yang terbuka karena orang-orang muda itu kan dekat dengan yang namanya inovasi, kreativitas, dan sebagainya sehingga perlu didorong agar produk-produk UMKM bisa terus berkembang," katanya.
Baca juga: Menteri Jhonny Plate dorong penyiapan talenta digital melalui pelatihan
Baca juga: Kemenkominfo dorong Pemda se-NTT libatkan kaum muda dalam UMKM