Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para pengusaha hotel dan restoran untuk tidak hanya menunggu kedatangan para turis luar negeri, namun harus mampu mendisain pariwisata berbasis masyarakat.
"Jangan menaruh harapan kita pada turis dari luar. Kita harus percaya bahwa kita adalah bagian dari market pariwisata itu sendiri," tegas Gubernur Viktor saat menutup acara Musyawarah Daerah III BPD PHRI NTT di Kupang, Kamis, (29/7).
Gubernur Viktor meminta PHRI mengambil langkah adaptif dalam dunia pariwisata, khususnya di tengah situasi pandemi COVID-19.
Ia mendorong agar pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) tumbuh dari PHRI terlebih dahulu.
"Kita harus bangun diri kita sendiri. PHRI harus masuk ke masyarakat dan mendesain pariwisata berbasis masyarakat dari PHRI sendiri. Tidak mungkin kita dengan cara lama, tunggu orang investasi dulu," katanya.
Beberapa catatan pun diberikan oleh Gubernur Viktor bagi PHRI. Pertama, merancang hotel dan restoran bintang empat di tempat-tempat wisata yang eksotik.
"Di daerah eksotik, tidak ada lagi bangun hotel bintang tiga. Bintang empat, lima, ke atas. Bintang tiga diserahkan ke komunitas masyarakat. Seperti di Lelogama, Pulau Sumba, Rote, Sabu, yang ada pantai indah, itu harus (hotel) bintang empat ke atas," pintanya.
Berikutnya, PHRI harus membangun pariwisata berbasis masyarakat. Berbagai riset kuliner juga harus dilakukan.
Gubernur Viktor berharap PHRI bersemangat melakukan kerja-kerja luar biasa.
Baca juga: PHRI NTT dorong hotel restoran gunakan produk lokal
"Saya berharap Musda III BPD PHRI NTT hari ini dapat dimaknai sebagai sebuah periode lompatan budaya, lompatan berpikir sehingga karyanya akan dikenang sepanjang masa," harapnya.
Baca juga: Pelaku usaha perhotelan di NTT minta dispensasi biaya listrik
Gubernur Viktor ingin PHRI NTT bersama pemerintah bergerak aktif mendorong pertumbuhan ekonomi NTT dan merancang program yang tidak biasa.