Masyarakat diminta tak berasumsi soal kebakaran Lapas Tangerang

id Kebakaran lapas tangerang

Masyarakat diminta tak berasumsi soal kebakaran Lapas Tangerang

Kapus Inafis Mabes Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto bersama Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono saat memperlihatkan hasil pemeriksaan sidik jari korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (9/9/2021). ANTARA/Syaiful Hakim

Ada titik terangnya tetapi ini masih akan dilakukan pengujian secara laboratorium titik apinya dari teman Puslabfor yang bekerja. Jadi jangan berandai-andai,
Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya meminta kepada masyarakat untuk tidak berasumsi soal penyebab kebakaran Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang karena penyidikannya sedang berjalan dan hasilnya nanti disampaikan ke publik secara transparan.

"Jadi, tolong jangan berasumsi yang lain-lain. Ada yang bilang perkelahian, ada yang bilang sengaja. Kami tim sedang bekerja. Apa pun hasil penyidik dan Puslabfor kita sampaikan secara transparan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Kamis (9/9).

Yusri Yunus menambahkan sebanyak 22 saksi akan diperiksa untuk mendapatkan informasi terkait penyebab kebakaran Lapas Tangerang yang menewaskan 44 narapidana tersebut.

"Sampai dengan saat ini Puslabfor dan Inafis masih bekerja, masih terus melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) mengumpulkan alat bukti yang ada untuk bisa mengetahui sumber api," ujar Yusri.

Baca juga: Puluhan napi di Lapas Tangerang tewas terbakar
Baca juga: Dekranasda NTT akan bantu warga binaan lapas budi daya kelor


Lebih lanjut, Yusri mengatakan bahwa tim penyidik sudah menemukan kemungkinan penyebab dari kebakaran Lapas Tangerang tersebut.

"Ada titik terangnya tetapi ini masih akan dilakukan pengujian secara laboratorium titik apinya dari teman Puslabfor yang bekerja. Jadi jangan berandai-andai," ujar Yusri Yunus.

Sebanyak 44 narapidana tewas dalam kebakaran yang terjadi di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB.

Dari jumlah tersebut, 41 jenazah yang tewas kemudian dilakukan proses identifikasi di Rumah RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.



Pihak RS Polri juga telah mendirikan posko ante mortem, agar pihak keluarga bisa memberikan data guna mempercepat proses pencocokan identitas.