Pembukaan sawah baru hanya di empat kabupaten

id Sawah

Pembukaan sawah baru hanya di empat kabupaten

TNI bersama rakyat menanam padi di areal persawahan yang baru dibuka. (ANTARA Foto/dok)

Pembukaan sawah baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada musim tanam 2018 hanya untuk Kabupaten Kupang, Manggarai Barat, Sumba Timur dan Alor.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pembukaan sawah baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada musim tanam 2018 hanya untuk Kabupaten Kupang, Manggarai Barat, Sumba Timur dan Alor.

"Tahun ini NTT hanya mendapat 400 hektare untuk empat kabupaten. Kabupaten Kupang 200 hektare, Alor 100 ha, Manggarai Barat 40 ha dan sisanya untuk Sumba Timur," kata Kepala Bidang Penyuluhan Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Provinsi NTT, Yos Umbu Wanda kepada Antara di Kupang, Jumat (23/3).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan sasaran pembukaan sawah baru untuk NTT, pada MT 2018 melalui upaya khusus untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai (PJK) atau dikenal dengan upsus pajale (upaya khusus padi, jagung, dan kedelai).

Baca juga: NTT sebaiknya fokus pada produktivitas sawah

Pada tahun-tahun sebelumnya, kata dia, wilayah pembukaan sawah baru cukup luas yakni mencapai 12-14 kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu. Menurut dia, daerah sasaran dibatasi karena alokasi luas areal sawah baru juga mengalami penurunan cukup drastis dibanding tahun sebelumnya.

Pada musim tanam tahun 2017 misalnya pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk membukan sawah baru seluas 1.500 hektare, tetapi tahun 2018 hanya 400 hektare. Penurunan alokasi ini juga disebabkan karena alokasi nasional juga turun dari 80 ribu hektare menjadi hanya 12 ribu hektare.

Dari 12 ribu hektare yang dialokasikan secara nasional, 4.000 hektare untuk cetak sawah pada lahan rawa di Kalimantan, Sulawesi Selatan 1.000 hektare. "Jadi sisa 7.000 hektare yang dibagikan ke seluruh Indonesia, termasuk NTT yang mendapat jatah 400 hektare," katanya menambahkan.

Baca juga: Realisasi cetak sawah baru tidak mencapai target
Seorang petani sedang mempersiapkan pompa air untuk mengairi sawah di desa Oebelo, Kabupaten Kupang. ( (Antara NTT/Kornelis Kaha))