Perusahaan Korea bangun infrastruktur air Pulau Messah

id Bupati

Perusahaan Korea bangun infrastruktur air Pulau Messah

Bupati Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur Agustinus Ch Dula

Perusahaan asal Korea LG Hitachi Water Solution (LHWS) mulai membangun infrastruktur air bersih untuk masyarakat Pulau Messah, di sekitar kawasan wisata Taman Nasional Komodo.
Kupang (AntaraNews NTT) - Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengemukakan perusahaan asal Korea LG Hitachi Water Solution (LHWS) mulai membangun infrastruktur air bersih untuk masyarakat Pulau Messah, di sekitar kawasan wisata Taman Nasional Komodo.

"Perusahaan Korea LHWS ini membangun infrastruktur air bersih di Pulau Messah dengan hibah dari dana sosialnya," kata Bupati Agustinus Ch Dula saat dihubungi Antara di Kupang, Senin (11/6).

Ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur air ini menggunakan teknologi SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) berupa desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air tawar atau minum.

Menurut Bupati Agustinus, kehadiran investasi ini sangat dinantikan masyarakat di Desa Pasir Putih, Pulau Messah dengan jumlah penghuni sekitar 1.990 jiwa dari 470 kepala keluarga.

"Selama ini warga setempat sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan. Mereka harus menyeberang untuk membeli air di Labuan Bajo, itu pun juga antre berkepanjangan karena kondisi warga setempat juga masih kesulitan air," katanya.

Ia mengatakan, umumnya pulau-pulau kecil di sekitar Labuan Bajo masih sulit mendapatkan pasokan air bersih yang memadai karena ketiadaan sumber air.

Baca juga: Pelabuhan kontainer labuan bajo akan dipindahkan

"Seperti di Pulau Komodo memang ada sumber mata air yang dimanfaatkan tapi debitnya sangat kecil, tapi akan kering saat musim kemarau panjang," katanya.

Untuk itu, ia mengapresiasi dukungan pemerintah pusat menghadirkan perusahaan yang siap berinvestasi membantu masyarakat di daerah wisata unggulan yang terkenal memiliki Taman Nasional Komodo itu.

"Tentu kami sangat berterima kasih untuk dukungan pusat ini mengingat kemampuan daerah masih sangat terbatas, sementara Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi unggulan yang sudah mendunia," katanya.

Bupati Agustinus menambahkan, pemerintah juga telah mengalokasikan bantuan kapal pengangkut air dari Kota Labuan Bajo yang disalurkan ke pulau-pulau kecil di sekitarnya.

"Tahun 2018 ini kami juga mendapat bantuan kapal pengangkut air murah dari Kementerian PUPR. Dukungan infrastruktur ini diharapkan secara bertahap menjawab kesulitan air bersih masyarakat di pulau-pulau sekitar Labuan Bajo," katanya.