Labuan Bajo (ANTARA) - Sejumlah warga di Kelurahan Mbay 1, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT menanam 600 anakan bambu di daerah aliran sungai (DAS) Aesesa.
"Kegiatan ini dilakukan untuk menekan dampak perubahan iklim atau gangguan ekologi sehingga lahan-lahan terdegradasi di sepanjang DAS Aesesa dapat dipulihkan," kata Lurah Mbay 1 Rikar Lamanepa dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat, (4/1).
Aksi penghijauan lingkungan tersebut terlaksana pada Kamis kemarin bersama Pemerintah Kelurahan Mbay 1 dan UPT KPH Nagekeo. Mereka pun menanam sepanjang satu kilometer dari wilayah Alorongga ke arah Kantor Lurah Mbay 1.
Rikar menyebut anakan bambu itu diperoleh UPT KPH Nagekeo dari Yayasan Bambu Lestari (YBL), sebuah lembaga yang fokus melakukan pembibitan bambu. Dia menilai bambu adalah jenis tanaman yang cocok untuk mengendalikan potensi erosi di sepanjang aliran sungai.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nagekeo Remigius Jago menambahkan, pemerintah terbantu berkat kerja sama dengan tiga yayasan yang peduli dengan isu lingkungan, yakni YBL, Yayasan Pugefigo, dan Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM).
Baca juga: Sebanyak 18 desa Nagekeo bentuk BUMDes usaha perdagangan semen
YBL ialah yayasan yang berfokus pada pembibitan bambu; Yayasan Pugefigo pada anakan beringin; dan YMTM memberi kesejahteraan petani.
Baca juga: Shana Fatina sebut Kampung Kawa The Next Rising Star
"Mereka berkontribusi dalam kegiatan pro iklim di Kabupaten Nagekeo," tandasnya.
Masyarakat Mbay di Nagekeo tanam 600 anakan bambu di DAS Aesesa
...Kegiatan ini dilakukan untuk menekan dampak perubahan iklim atau gangguan ekologi sehingga lahan-lahan terdegradasi di sepanjang DAS Aesesa dapat dipulihkan