Seorang nelayan di Kupang ditemukan meninggal diterjang gelombang

id NTT,nelayan hilang,gelombang tinggi,kapolres kupang,FX Irwan Arianto

Seorang nelayan di Kupang ditemukan meninggal diterjang gelombang

Kapolres Kupang Polda Nusa Tenggara Timur AKBP FX Irwan Arianto (ANTARA/HO-Polres Kupang)

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang merupakan nelayan bahwa saat kejadian pada Kamis (22/9) malam memang terjadi gelombang tinggi namun korban tetap nekad turun melaut...
Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resort Kupang Polda Nusa Tenggara Timur AKBP FX Irwan Arianto mengatakan seorang nelayan di Amarasi Selatan Kabupaten Kupang Patrisius Boimau (32) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah perahu yang ditumpangi korban diterjang gelombang tinggi saat  melaut mencari ikan.

"Berdasarkan keterangan sejumlah saksi yang merupakan nelayan bahwa saat kejadian pada Kamis (22/9) malam memang terjadi gelombang tinggi namun korban tetap nekad turun melaut mencari ikan," kata Kapolres Kupang  AKBP FX Irwan Arianto di Kupang Sabtu, (24/9/2022).

Ia mengatakan peristiwa yang  menimpa Patrisius Boimau warga Rt 07/Rw 02 Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang itu terjadi di Pantai Faut Muti, Kelurahan Buraen, Amarasi Selatan.

Saat ditemukan korban dalam keadaan terapung dengan kondisi sudah tidak bernyawa sedangkan lampu senter milik korban masih tetap dalam kondisi menyala.

Menurut Kapolres berdasarkan keterangan saksi Yapi Alfian Neno dan Takulinus Nufninu pada Kamis ( 22/9) malam pukul 19.00 wita bersama korban berencana melaut namun karena gelombang tinggi mereka mengurungkan niatnya.

Mereka pun duduk-duduk di tepi pantai Faut Muti sambil membakar kayu kering.

Beberapa saat kemudian saksi Yapi melihat cahaya senter dari dalam laut yang jaraknya sekitar 400 meter dan kemudian ia memberitahukannya kepada saksi Takulinus.  

Melihat hal itu kedua saksi pun berusaha mencari tahu cahaya senter tersebut dan ternyata cahaya tersebut berasal dari dalam laut dan melihat sebuah perahu berwarna biru tanpa awak  yang sudah dipenuhi air laut sedang terombang ambing yang diduga dihantam gelombang.

Melihat hal itu kedua saksi menginformasikan kepada beberapa warga yang saat itu berada di tepi pantai dan bersama-sama dengan warga tersebut berusaha mengevakuasi perahu yang ditemukan para saksi ke tepi pantai sambil memeriksa apakah ada korban manusia yang tenggelam dalam insiden tersebut.

"Ternyata dugaan mereka benar, saat itu para saksi melihat korban terapung dalam laut dengan kondisi senter yang sedang  diikatkan pada leher korban yang sedang dalam keadaan menyala," kata Kapolres.

Saat itu juga para saksi  dan beberapa warga mengevakuasi korban ke pantai dan melakukan pemeriksaan seadanya dan dikenali bahwa korban adalah saudara Patrisius Boimau warga RT.07 RW 02 Kelurahan Buraen Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang.

Selanjutnya para saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada pihak pemerintah setempat serta pihak Pospol Amarasi Selatan guna ditindak lanjuti dengan menginformasikan unit Identifikasi Satuan Reskrim Polres Kupang.

Baca juga: Harga ikan di Kota Kupang meningkat 20 persen

" Pihak keluarga korban pun menerima kematian almarhum Patrisius sebagai musibah dan  rencana Tuhan, " tambahnya.

Baca juga: Kapal internasional diminta bantu cari enam nelayan NTT yang hilang

Menurut Kapolres hasil pemeriksaan ditemukan ada bekas-bekas luka pada diri korban berupa telinga kiri dan kanan mengeluarkan darah dan terdapat luka gores pada leher bagian kanan korban.