Ditlantas Polda NTT terus maksimalkan penerapan ELTE di NTT

id ELTE, NTT,Operas Zebra Turangga 2022,Kota Kupang

Ditlantas Polda NTT terus maksimalkan penerapan ELTE di NTT

Kabag Ops Direktorat Lalu Lintas Polda NTT, Kompol Wibowo menunjukkan ruang operasi ELTE di Kupang. ANTARA/Kornelis Kaha.

...Kalau di NTT sendiri sebenarnya sarana prasarana untuk ELTE stationer sendiri sudah ada, tetapi saat ini masih ada kendala-kendala sehingga masih berproses, kata Kabag Ops Direktorat Lalu Lintas Polda NTT, Kompol Wibowo ditemui ANTARA di Kupang, S
Kupang (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas Polda NTT menyatakan bahwa pihaknya tetap memaksimalkan penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ELTE) di Kota Kupang sebagai daerah percontohan untuk daerah lain di NTT.

"Kalau di NTT sendiri sebenarnya sarana prasarana untuk ELTE stationer sendiri sudah ada, tetapi saat ini masih ada kendala-kendala sehingga masih berproses, kita terus memaksimalkan sehingga bisa beroperasi dengan baik," kata Kabag Ops Direktorat Lalu Lintas Polda NTT, Kompol Wibowo ditemui ANTARA di Kupang, Selasa, (4/10/2022).

Hal ini disampaikannnya berkaitan dengan penerapan tilang elektronik di NTT dalam operasi Zebra Turangga 2022 di wilayah NTT.

Ia mengatakan bahwa sejumlah kamera untuk mendukung penerapan ELTE ini khusus di wilayah Kota Kupang sudah siap sementara pusat pemantauan juga sudah tersedia bersama dengan sumber daya manusianya (SDM).

Namun saat ini, yang menjadi kendala dan sedang dimaksimalkan adalah pengiriman dan perekaman data di pusat kontrol bisa sikron.

Sebab dalam beberapa kali percobaan, kata dia masih menjadi kendala dalam penerapan ELTE stasioner. Dan lanjut dia vendor yang menangani hal tersebut juga saat ini masih menyempurnakan proses tersebut.

Kota Kupang sendiri saat ini menjadi percontohan untuk penerapan ELTE tersebut, untuk kemudian diterapkan di beberapa daerah di NTT.

Ia menambahkan dua dua cara penerapan ELTE yakni ELTE stationer dan ELTE mobile. ELTE stationer adalah ELTE yang ditempatkan di lampu merah perempatan jalan.

Sementara ELTE mobile adalah ELTE yang digunakan secara manual yakni jika tugas menemukan pelanggar maka akan langsung diambil gambarnya dan dikirim ke pusat data lalu dikirim ke pelanggar.

Dengan penerapan ELTE tentu saja ujar dia, perlahan-lahan pihaknya mulai meninggalkan cara tilang manual untuk mencegah kontak langsung antara petugas satuan lalu lintas dengan pelanggar.

"Tilang manual perlahan-lahan sudah mulai kami tinggalkan untuk menghindarkan kontak antar petugas dan pelanggar," tambah mantan Kasat Lantas Polres Banjarmasin itu.

Tak hanya menghindari kontak langsung, tetapi juga penghilangan tiang manual ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya transaksi secara finansial, sehingga penegakan hukum bagi pelanggar lalu lintas bisa diminimalisir.

"Hal ini juga untuk mengajarkan masyarakat untuk membayarkan langsung ke Bank jika terkena tilang akibat melakukan pelanggaran lalu lintas," ujar dia.

Mantan Kasat lantas Polres Banjarmasin itu menambahkan bahwa dalam pelaksanaan operasi Zebra Turangga kali ini, Ditlantas Polda NTT menggunakan tilang elektronik.

Dimana di saat ada pelanggaran, petugas akan menginputnya menggunakan sistem tilang elektronik, sehingga nanti pelanggar bisa menerima nomor kode Brivva dan dari kode itu, pelanggar langsung membayar ke ATM atau ke Bank tergantung jenis banknya.


Baca juga: Polisi Catat 308 Pelanggaran Lalu Lintas

Baca juga: 228 kendaraan terjaring dalam operasi Lilin