BPBD Kabupaten Kupang distribusi bantuan untuk korban banjir Fatuleu

id NTT,banjir Desa Kalale,Semy Tinenti,Kabupaten Kupang

BPBD Kabupaten Kupang distribusi bantuan untuk korban banjir  Fatuleu

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Semmy Tinenti (ANTARA/Benny Jahang)

Kami sudah mendistribusikan bantuan kepada keluarga korban sejak Selasa (15/11) yang di bawah tim BPBD Kabupaten Kupang...
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mendistribusikan bantuan tangap darurat bagi korban banjir di Desa Kalale Kecamatan Fatuleu Barat yang menelan dua korban meninggal dunia.

"Kami telah mendistribusikan bantuan tanggap darurat untuk korban banjir di Desa Kalale, apalagi peristiwa banjir di sana menyebabkan adanya korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang Semmy Tinenti ketika dihubungi di Kupang Kamis, (17/11/2022).

Ia mengatakan bantuan tanggap darurat diberikan karena dalam peristiwa bencana banjir yang menyebabkan pasangan suami istri yaitu Theresia Teti (40) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sedangkan suaminya Atrohanis Malapu (40) masih dinyatakan hilang terbawah banjir.

Dia menjelaskan bantuan tangap darurat yang diberikan pemerintah dalam bentuk sembako untuk keluarga korban banjir yang merengut dua korban jiwa.

"Kami sudah mendistribusikan bantuan kepada keluarga korban sejak Selasa (15/11) yang di bawah tim BPBD Kabupaten Kupang.

Menurut dia dalam peristiwa yang menimpa pasangan suami istri asal Desa Kalale menyebabkan dua orang hanyut terbawah banjir yaitu Theresia Teti (40) ditemukan dalam kondisi meninggal sedangkan suaminya Atrohanis Malapu (40) masih belum ditemukan.

Dia menambahkan tim Basarnas dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang bersama BPBD dan Tagana serta masyarakat Desa Kalela masih melakukan upaya pencarian terhadap korban Atrohanis Malapu.

"Proses pencarian masih dilakukan di lokasi kejadian dan informasi yang kami dapatan korban masih belum ditemukan," kata Semmy Tinenti.

Baca juga: Warga Kabupaten Kupang diimbau waspadai bencana hidrometeorologi

Baca juga: BPBD antisipasi curah hujan tinggi di Matim