BMKG: Peluang terjadinya gempa besar di Pulau Sumba sangat kecil

id Arief Tyastama

BMKG: Peluang terjadinya gempa besar di Pulau Sumba sangat kecil

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Waingapu, Sumba Timur, Arief Tyastama. (ANTARA Foto/ist)

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Waingapu, Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan  peluang terjadi gempa dalam skala besar di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur sangat kecil.
Kupang (ANTARA News NTT) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Waingapu, Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan  peluang terjadi gempa dalam skala besar di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur sangat kecil.

"Alasannya, karena wilayah itu setiap hari selalu di guncang gempa dengan intensitas kecil, yang menunjukkan adanya pelepasan energi secara konsisten di daerah rawan sesmic," kata Arief Tyastama kepada Antara ketika dihubungi dari Kupang, Kamis (3/1).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan gempa bumi yang setiap hari mengguncang wilayah Pulau Sumba, dan kemungkinan terjadinya gempa dalam skala besar di wilayah itu.

Sejak Rabu, (3/1) pagi misalnya, BMKG telah mencatat sudah empat kali gempa terjadi di wilayah itu. Gempa magnitudo pertama berkekuatan 3,0 SR, terjadi pada 06.14.39 WITA.

Gempa tersebut berlokasi pada 9.65 Lintang Selatan dan 118.02 Bujur Timur atau sekitar 124 km Barat Daya Sumba Barat Daya pada kedalaman 10 km.

Gempa kedua dengan magnitudo 3,0 SR, terjadi pada pukul 07.02.41 WIB, dengan lokasi 9.98 LS, 119.31 BT, 37 km Barat Daya Sumba Barat Daya pada kedalaman 43 km.

Baca juga: Sumba Diguncang Empat Kali Gempa
Baca juga: Pulau Sumba rawan gempa


Gempa ketiga dengan magnitudo 3,3 SR, terjadi pada pukul 11.39.57 WIB. Lokasi gempa 10.63 Lintang Selatan, 118.39 Bujur Timur, pada 147 km Barat Daya Sumba Barat Daya, kedalaman 13 km.

Gempa ke empat dengan magnitudo 3,3 SR, terjadi pada pukul 13.48.02 WIB. Gempa berlokasi pada 9.59 LS, 120.84 BT, 70 km Timur Laut Kabupaten Sumba Timur pada kedalaman 10 km.

"Setiap hari terjadi gempa, walaupun dengan intensitas kecil sebenarnya menunjukkan adanya pelepasan energi secara konsisten di daerah rawan sesmic sehingga menurunkan peluang/kemungkinan terjadinya gempa besar," katanya.

Menurut dia, gempa besar terjadi karena akumulasi energi yang cukup besar sehingga semakin sering gempa kecil, akumulasi energinya semakin mengecil.

Baca juga: Sumba Timur 14 kali diguncang gempa
Baca juga: Sebanyak 23 kali Sumba Timur diguncang gempa