Artikel - Menyusuri jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin

id Ombilin, warisan dunia unesco, tambang batu bara ombilin, sawahlunto, ptba, ptba upo ombilin, revitalisasi aset bumn, za,Sawahlunto,Sawalunto,Manusia

Artikel - Menyusuri jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin

Gedung kantor utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Ombilin (UPO) di Sawahlunto, Sumatera Barat. Gedung peninggalan Belanda itu pada 1916-1942 silam merupakan kantor perusahaan penambangan batu bara Ombilin atau Hoofdkantoor Ombilinmijn Sawahloento. ANTARA/Ade Irma Junida

Tidak hanya asri, deretan bangunan yang berdiri di Sawahlunto punya ciri khas yang berbeda dengan bangunan di daerah Sumatera Barat lainnya yang identik dengan atap runcing...
Jakarta (ANTARA) - Sumatera Barat identik dengan rendang, rumah gadang, hingga budaya merantaunya. Sejumlah kota di provinsi ini tidak kalah terkenal, misalnya, Bukittinggi yang punya jam gadang, atau Padang yang pernah jadi kota pelabuhan terpenting di zaman kolonial.

Begitu pula Sawahlunto, kota yang berjarak sekitar 100 km dari Padang itu ternyata menyimpan keunikan tersendiri karena merupakan kota tambang batu bara terkenal pada zaman kolonial Belanda.

Sawahlunto, tepatnya Ombilin, bahkan telah menyandang titel World Heritage alias Situs Warisan Dunia dari UNESCO atas warisan tambang batu bara bawah tanah terbesar dan tertua di Asia Tenggara pada 2019.

Warisan Budaya Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS/Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto) dinilai sebagai contoh luar biasa dari teknologi awal yang dibangun para insinyur Eropa untuk menambang batu bara di wilayah koloni mereka.


Sejarah penambangan pada masa kolonial