Kupang (ANTARA) - Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) Indonesia mencatat selama Januari hingga awal Maret 2019, sudah 27 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur yang meninggal dunia di perantauan.
"Sampai hari ini, jumlah pekerja migran asal NTT yang pulang dalam rupa jenazah sebanyak 25 jenazah. Dua jenazah lainnya masih di Malaysia," kata Direktur Padma Indonesia Gabriel Goa kepada Antara melalui pesan WhatsApp, Jumat (8/3).
Dia mengatakan, Padma Indonesia, pada Jumat (8/3) telah menerima berita yang menyebutkan satu lagi pekerja migran asal NTT bernama Leonardus Bedin Lolan daerah ini juga meninggal dunia di Kota Kinabalu, Malaysia.
Leonardus Bedin Lolan adalah warga Desa Tanah Lein, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, yang meninggal karena sakit.
Menurut dia, saat ini terdapat dua jenazah asal daerah itu yang masih di Malaysia, termasuk jenazah pekerja migran atas nama Fransiskus Bethan asal Solor, Flores Timur.
Jenazah Fransiskus Bethan ini masih berada di Malaysia dan belum bisa dipulangkan ke kampung halamannya di Pulau Solor, Flores Timur karena tidak ada biaya.
Karena itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk membantu kepulangan dua jenazah untuk dimakamkan di daerah asal.
"Pemerintah harus bisa membantu kepulangan jenazah para pekerja migran tersebut, karena keluarga tidak memiliki biaya untuk ongkos kepulangan," kata Gabriel Goa.
Baca juga: 90 pekerja migran asal NTT meninggal di luar negeri
Baca juga: Satu jenazah pekerja migran asal NTT tiba di Kupang
27 pekerja migran asal NTT meninggal selama Januari-Maret
"Sampai hari ini, jumlah pekerja migran asal NTT yang pulang dalam rupa jenazah sebanyak 25 jenazah. Dua jenazah lainnya masih di Malaysia," kata Gabriel Goa.