ASITA NTT pasarkan paket wisata Fatumnasi untuk wisatawan

id Fatumnasi

ASITA NTT pasarkan paket wisata Fatumnasi untuk wisatawan

Pesona alam wisata Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sangat mendebarkan hati setiap wisatawan. (ANTARA FOTO/HO-istimewa)

“Pada prinsipnya kami siap memasarkan paket wisata Fatumnasi ketika kondisi objek wisata alam dan budaya itu sendiri sudah dibenahi dan betul-betul siap dikunjungi wisatawan,” kata Abed Frans...
Kupang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans mengemukakan pihaknya siap memasarkan wisata alam dan budaya Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, sebagai bagian dari paket perjalanan wisata ke provinsi itu.

“Pada prinsipnya kami siap memasarkan paket wisata Fatumnasi ketika kondisi objek wisata alam dan budaya itu sendiri sudah dibenahi dan betul-betul siap dikunjungi wisatawan,” kata Abed Frans kepada Antara di Kupang, Jumat (17/1)..

Dia mengatakan, wisata alam dan budaya Fatumnasi yang berada di Pulau Timor itu merupakan salah satu dari tujuh destinasi wisata yang telah dicanangkan Pemerintah Provinsi NTT sebagai tourisme estate.

Enam destinasi lain di antaranya, Lamalera di Kabupaten Lembata, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Pantai Liman di Kabupaten Kupang, Desa Koanara di Kabupaten Ende, Wolwal di Kabupaten Alor, dan Praimadita di Kabupaten Sumba Timur.

Baca juga: ASITA: banyak wisman pelit berwisata ke NTT
Baca juga: Wisman lebih suka paket perjalanan wisata baru di NTT


Pihaknya mendorong agar semua destinasi tourisme estate tersebut dibenahi pemerintah daerah setempat agar layak dipasarkan kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Pengembangan tujuh destinasi baru ini sesuai harapan pelaku wisata agar bisa meningkatkan lama kunjungan wisatawan ke NTT selain mereka berkunjung ke Labuan Bajo sebagai destinasi unggulan yang sudah mendunia,” katanya.

Dia mengatakan, sebagai bentuk dukungan pengembangan destinasi wisata tourisme estate, pihaknya juga akan segera melakukan survey bersama berbagai stakeholder lain di luar pemerintah yang menjadi mitra Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTT.

Survey ini, lanjutnya, untuk melihat langsung kesiapan berbagai aspek pembangunan terutama infrastruktur pendukung yang menunjang kunjungan wisatawan. “Dari survey nantinya kami akan berikan masukan kepada pemerintah terkait pembangunan di sana,” katanya.

Dia menambahkan, ketika semua infrastruktur pendukung utama di destinasi-destinasi wisata sudah dibenahi secara baik maka pelaku usaha siap untuk memasarkan sebagai bagian dari paket wisata di NTT. 

Baca juga: Penjualan paket wisata di WTM 2019 capai miliaran rupiah
Baca juga: Laut Mati ada juga di NTT