Pelajar SMP kenakan busana NTT saat terima amplop kelulusan

id SMP

Pelajar SMP kenakan busana NTT saat terima amplop kelulusan

Siswa SMPN 2 Kupang diwajibkan mengenakan pakaian tenun ikat Nusa Tenggara Timur saat menerima amplop kelulusan di sekolah tersebut, Senin (28/5), sebagai salah satu cara untuk mencegah aksi coret-coret siswa usai pesta kelulusan. (ANTARA Foto/Benny Jahang)

Sebanyak 855 siswa/siswi SMP Negeri 2 Kupang, Senin (28/5), mengenakan pakaian adat tradisional Nusa Tenggara Timur NTT saat mendengar hasil kelulusan ujian nasional tahun 2018.
Kupang (AntaraNews NTT) - Sebanyak 855 siswa/siswi SMP Negeri 2 Kupang, Senin (28/5), mengenakan pakaian adat tradisional Nusa Tenggara Timur NTT saat mendengar hasil kelulusan ujian nasional tahun 2018.

"Kami telah mewajibkan semua siswa serta orangtua siswa yang datang menerima tanda kelulusan maka harus mengenakan pakaian adat tradisional NTT," kata Kepala SMP Negeri 2 Kupang Yoel Oematan kepada Antara di Kupang, Senin (28/5).

Seperti disaksikan Antara, ratusan siswa dan orangtua maupun para guru yang hadir saat itu terlihat mengenakan pakaian adat dari berbagai etnis di provinsi berbasis kepulauan itu.

Yoel mengatakan, mengenakan pakain adat bernuansa tradisional NTT merupakan pertama kali dilakukan di lembaga pendidikan itu, sekaligus mencegah aksi coret-coret pakaian seragam serta hura-hura di jalanan umum yang dilukiskan sebagai ekspresi dari sebuah keberhasilan.

"Dengan mengenakan pakaian adat para siswa tidak melakukan aksi coret-coret. Kami sudah pantau sejak pagi tidak ada aksi hura-hura dilakukan para siswa kami di jalan," tegas Yoel.

Baca juga: Nilai rata-rata UN SMP/MTs di NTT turun

Yoel mengatakan, pihaknya terus mengarahkan agar kegiatan dilakukan siswa SMP Negeri 2 Kupang saat merayakan kelulusan ke arah yang lebih positif serta menekan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap para siswa.

Sekolah, kata dia, sudah mengumpulkan seragam sekolah para siswa untuk disumbangkan ke wilayah pedalaman NTT. "Masih banyak siswa di pedalaman yang membutuhkan seragam sehingga sangat elok kalau pakaian seragam itu disumbangkan kepada siswa di wilayah pedalaman di Pulau Timor," katanya.

Ia mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional tahun 2018 sebanyak 855 orang siswa dengan presentase kelulusan mencapai 99,6 persen. Sementara, pengumuman kelulusan di SMP Katolik St.Theresia Kupang, diawali dengan kegiatan ibadat misa yang berlangsung di sekolah itu.

Turut hadir dalam misa syukur kelulusan itu antara lain Kepala SMP Katolik St Theresia Kupang Suster Dafrosa Muti, orang tua murid serta para guru dan siswa yang hendak menerima amplop kelulusan tersebut.
Para siswa/siswi SMP Sta Theresia Kupang mengikuti misa syukur sebelum menerima amplop kelulusan di sekolah tersebut, Senin (28/5). (ANTARA Foto/Benny Jahang)