Waingapu, NTT (AntaraNews NTT) - Ratusan penenun di Pulau Sumba memadati Lapangan Pahlawan di Kelurahan Hambala, Kota Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Kamis (12/7) untuk mengikuti Festival Tenun Ikat Sumba.
Pantauan Antara, para penenun dari berbagai kabupaten se-Pulau Sumba di antaranya, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya terus berdatangan sejak Pukul 08.00 WITA dengan membawa sejumlah peralatan tenun.
Mereka kemudian mengisi ratusan titik lokasi yang sudah disiapkan di Lapangan Pahlawan untuk memperagakan proses membuat tenun ikat Sumba dengan beraneka ragam motif dan corak.
Seorang penenun ikat dari Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur Apriani Ndjurumhaha mengemukakan dirinya sangat antusias mengikuti festival ini bersama 12 anggota dari kelompok tenun Dulaluri.
"Makanya mulai tadi pagi pukul 08.00 Wita saya bersama anggota kelompok sudah siaga menempati stand di festival ini," katanya. Bagi Apriani, festival ini merupakan momentum yang sangat dinantikan untuk menampilkan beraneka motif tenun ikat yang dihasilkan kelompok tenunnya.
Baca juga: Perajin tenun ikat berpenghasilan Rp50 juta sebulan
"Hasil kerajinan tenun ikat ini sudah kami geluti dari kecil sehingga kesempatan ini kami manfaatkan untuk mempromosikan kepada semua orang," katanya.
Apriani mengemukakan harapannya agar melalui festival ini, karya tenun ikat dari Sumba lebih dikenal hingga ke berbagai belahan dunia karena dilihat banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Selviana, seorang penenun lainnya dari Kabupaten Sumba Barat mengemukakan bahwa waktu tempuh selama berjam-jam dengan jarak ratusan kilometer dari daerahnya tidak menjadi halangan bagi kelompoknya untuk ikut berpartisipasi dalam festival tenun yang digelar di Kabupaten Sumba Timur.
"Jarak tempuh ini tidak jadi soal yang penting kami bisa hadir dan berpartisipasi dalam festival ini bersama ratusan penenun lainnya di Pulau Sumba," katanya. Festival ini tetap digelar setiap tahun untuk terus menghidupkan budaya menenun yang diwariskan dari generasi ke generasi.
"Kami juga berharap karya-karya kerajinan tenun Sumba ini bisa terkenal di mana-mana. Banyak orang bisa tertarik untuk datang ke Sumba melihat hasil tenun kami dan bisa membelinya," katanya.
Festival tenun ikat Sumba dimeriahkan pula ribuan warga di sekitar Kabupaten Sumba Timur, para pejabat pimpinan tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat serta wisatawan domestik dan mancanegara.
Kegiatan pariwisata yang merupakan agenda pariwisata nasional ini dipadukan pula dengan Parade 1001 Kuda Sandelwood yang telah digelar sejak 7 Juli di Kabupaten Sumba Barat, Pulau Sumba.
Baca juga: Tenun Ikat Membuat Sumba Memikat