Pemerintah bangun saluran irigasi sepanjang 20 km

id kekeringan

Pemerintah bangun saluran irigasi sepanjang 20 km

Kekeringan melanda sejumlah areal persawahan di Oesao, Nunkurus, Pukdale, Naibonat dan Manusak di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok)

Pemerintah pusat membangun saluran irigasi sepanjang 20 km dari Bendungan Raknamo menuju lahan persawahan Oesao dan Nunkurus di Kabupaten Kupang yang sedang dilanda kekeringan, karena ketiadaan suplai air.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah pusat membangun saluran irigasi sepanjang 20 km dari Bendungan Raknamo menuju lahan persawahan Oesao dan Nunkurus di Kabupaten Kupang yang sedang dilanda kekeringan, karena ketiadaan suplai air.

Pejabat Sekda Kabupaten Kupang Maclon Joni Nomseo kepada pers di Oelamasi, sekitar 38 km timur Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (5/10), mengatakan sekitar 1.500 hektare lahan sawah di Desa Oesao mengalami kekeringan hebat, karena ketiadaan sumber air untuk mengairinya.

"Saat ini, pemerintah pusat sedang membangun saluran irigasi menuju kawasan persawahan Oesao sepanjang 20 km, dengan memanfaatkan sumber air dari Bendungan Raknamo, yang telah diresmikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu," katanya.

Selain untuk persawahan Oesao, tambahnya, sumber air dari Bendungan Raknamo juga untuk mengairi areal persawahan di Desa Nunkurus, Naibonat, Pukdale serta kawasan persawahan di Manusak.

Menurut dia, sumber air dari Bendungan Raknamo belum bisa dimanfaatkan untuk mengairi areal persawahan tersebut, karena debit airnya belum mencukupi.

Baca juga: Bendungan Raknamo belum dimanfaatkan untuk persawahan

"Volume air Bendungan Raknamo belum penuh karena dalam proses peresapan. Diharapkan pada musim hujan nanti air di bendungan itu sudah penuh untuk mengairi kawasan persawahan Oesao dan sekitarnya," kata Maclon.

Dia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang telah memberi bantuan sumur bor untuk petani Oesao, namun tidak mampu untuk menyedot air dalam jumlah besar karena debit air tanah pada kawasan itu terbatas sehingga hanya mampu mengairi areal pertanian yang luasnya terbatas.

"Pada musim kemarau saat ini, para petani setempat hanya menanam jagung dan sayuran dalam lahan terbatas sesuai kapasitas air sumur bor yang ada," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Kupang optimistis dengan pembangunan saluran irigasi sepanjang 20 km itu, areal persawahan di Oesao, Nunkurus, dan Naibonat yang selama ini merupakan sawah tadah hujan, sudah mulai beralih ke irigasi teknis.

Baca juga: Bendungan Raknamo dalam proses pengisian