Kupang (AntaraNews NTT) - Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengatakan Labuan Bajo siap menyambut kedatangan para tamu peserta rapat tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) setelah menjalani kegiatan di Bali pada Oktober 2018.
"Labuan Bajo sudah siap menyambut tamu IMF-WB yang sudah mendekati hari H ini," katanya ketika dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (9/10).
Ia mengatakan belum mengetahui secara pasti jumlah tamu yang akan berwisata ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, namun diperkirakan mencapai ribuan orang.
Pemerintah Manggarai Barat, lanjutnya, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat telah melakukan berbagai pembenahan infrastruktur pendukung untuk menyambut kunjungan delegasi dari berbagai negara itu.
Ia mencontohkan seperti pembangunan jalan, trotoar, dan lampu jalan dalam kota, air bersih, lokasi kuliner, dan lokasi pengelolaan sampah.
"Kemudian hotel-hotel yang selama ini beroperasi juga siap, ada lagi tambahan satu hotel bertaraf internasional yaitu Hotel Ayana yang sudah selesai dibangun dan sekarang sudah beroperasi," katanya.
Baca juga: Investasi wisata di Labuan Bajo Rp1,3 triliun
Menurutnya, jika kapasitas penginapan tidak bisa menampung semua tamu maka bisa menggunakan kapal pesiar (cruise) yang dibawa para delegasi dari Bali.
Agustinus berharap, kesiapan infrastruktur pendukung tersebut bisa memberikan kenyamanan bagi para tamu yang akan berwisata ke Labuan Bajo maupun di kawasan wisata Taman Nasional Komodo yang sudah mendunia.
Selain itu, ia juga meminta masyarakatnya agar berperan aktif mendukung kehadiran para tamu yang merupakan para pejabat tinggi dari berbagai negara dunia ini.
IPA Waemese diamankan
Sementara itu, sejumlah aparat Brimob Polda NTT dikerahkan untuk mengamankan instalasi pengelolaan air (IPA) Waemese selama para tamu dari berbagai negara di dunia itu berkunjung di Labuan Bajo.
"Ada sekitar empat pesonel yang ditugaskan mengamankan IPA Waemese dalam rangka kunjungan IMF-WB ke Labuan Bajo," kata Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wae Mbeliling Labuan Bajo Hubertus Lendo.
Ia mengatakan, IPA Waemese merupakan fasilitas vital yang menjadi sumber utama pasokan air untuk permukiman warga maupun usaha perhotelan, restoran, dan perkantoran di Kota Labuan Bajo.
Baca juga: Radar cuaca dukung kegiatan IMF-WB di Labuan Bajo
Namun, letak fasilitas tersebut terbuka, sehingga perlu diamankan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Karena kegiatan IMF-WB ini kegiatan super besar, dunia sudah tahu, sehingga harus dijamin aman. Pengamanan akan dilakukan sampai 31 Oktober atau sampai kegiatan kunjungan selesai," katanya.
Hubertus menambahkan, fasilitas IPA Waemese digunakan untuk memproduksi air yang layak sesuai standar aturan untuk konsumsi masyarakat di Kota Labuan Bajo.
Dia menjelaskan, produksi air akan disalurkan melalui Unit Marombok melewati jaringan yang baru dibangun menuju rumah pompa dan reservoir berkapasitas 150 meter kubik yang terletak sekitar kantor Beppeda Manggarai Barat.
"Kapasitas air terpasang dan produksi di IPA Waemese sebesar 40 liter per detik juga akan kami manfaatkan secara maksimal," katanya lagi.
Ia menjelaskan, selanjutnya pasokan air akan disalurkan melalui jaringan air yang baru menuju Pertigaan Golokoe, sehingga terkoneksi dengan jaringan yang sudah eksisting.
Baca juga: PDAM Labuan Bajo optimalkan pemanfaatan IPA Waemese
"Dengan demikian pasokan air bisa menjangkau hingga Hotel Ayana, pelataran Komodo, dan sekitarnya," katanya.
Hubertus menyatakan, dengan dukungan infrastrutktur yang sudah dibangun, maka pasokan air untuk kunjungan delegasi IMF-WB ke Labuan Bajo akan tercukupi sesuai dengan target
Labuan Bajo siap sambut tamu IMF-WB
Labuan Bajo siap menyambut kedatangan para tamu peserta rapat tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) setelah menjalani kegiatan di Bali pada Oktober 2018.