Artikel - Menyiapkan SDM berkecakapan khusus sambut pariwisata

id green tourism,Kemendikbudristek,Pendidikan vokasi,Wisata Bali,artikel pariwisata

Artikel - Menyiapkan SDM berkecakapan khusus sambut pariwisata

Beberapa mahasiswa mengimplementasikan kurikulum "green tourism" melalui "teaching factory" (TeFa) atau pabrik dalam sekolah di Politeknik Negeri Bali, Rabu (11/10/2023). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah

...Hal itu penting dalam membentuk SDM yang berkualitas terutama dalam mengimplementasikan green tourism karena mitra-mitra memiliki potensi tersendiri yang sesuai dengan wilayahnya
Politeknik Negeri Bali (PNB) tidak hanya menerapkan aspek berkelanjutan pada jurusan pariwisata saja melainkan juga jurusan lain mulai dari teknik sipil, teknik mesin, akuntansi, teknik elektro, dan administrasi niaga.

Dari bidang teknologi, PNB memiliki tiga jurusan yaitu Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Sipil yang saling bersinergi untuk mengembangkan utilitas perhotelan yang hemat energi dengan menggunakan energi terbarukan atau energi bersih.

Sebagai contoh, Jurusan Teknik Elektro dan Teknik Mesin di PNB kini sedang mengembangkan teknik otomasi untuk operasional dari energi terbarukan yaitu energi surya dan energi hidro.

Untuk teknik sipil saat ini sedang mengembangkan green building termasuk membuat green material yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan daur ulang sehingga ramah lingkungan.

Untuk mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga dan Akuntansi diajarkan untuk memanfaatkan digitalisasi terhadap penguatan lembaga perkreditan desa (LPD) mengingat di Bali terdapat lebih dari 1.400 LPD yang masih kurang sentuhan teknologi.

Dalam hal ini, mahasiswa Administrasi Niaga dan Akuntansi memiliki mandat untuk mendigitalisasi LPD tersebut melalui sebuah inovasi sistem dengan salah satu hasil yang diharapkan adalah adanya paperless transaction.

Jurusan-jurusan tersebut berupaya membangun sebuah ekosistem pariwisata yang ramah lingkungan seiring dengan peta jalan Pemerintah Provinsi Bali yaitu peta energi bersih dan pengurangan penggunaan sampah yang tidak bisa didaur ulang.

Tak hanya mengembangkan potensi green tourism di lingkungan kampus, para dosen dan mahasiswa PNB turut mengimplementasikan ilmu dan pengetahuannya kepada masyarakat sehingga pariwisata berkelanjutan bisa terimplementasi penuh di Bali.

Sementara itu, penerapan kurikulum green tourism di PNB ini tidak terlepas dari adanya dukungan para mitra industri seperti berbagai hotel ternama hingga masyarakat pedesaan di Bali.

Beberapa mitra PNB tersebut di antaranya hotel The Apurva Kempinski dan The Saint Regis Bali yang diharapkan dapat menjadi lingkungan nyata bagi mahasiswa untuk belajar dan mempraktikkan ilmu serta pengetahuannya.

PNB tidak ingin menutup diri melainkan justru senantiasa menerima masukan serta menyesuaikan dengan kebutuhan dari para mitra industri sehingga mahasiswa juga bisa beradaptasi sesuai kondisi di lapangan yang sebenarnya.

PNB pun membuat pola kemitraan yang didasarkan pada potensi masing-masing mitra karena setiap masing-masing wilayah mitra memiliki potensi yang berbeda.

Seperti di Karangasem, Bali yang memiliki potensi perkebunan kapas sehingga mahasiswa dan dosen PNB bersinergi memberi solusi terhadap pemintalan dari ribuan hektar tanaman kapas di daerah tersebut yaitu melalui teknologi pemisah biji dengan kapas.

Hal itu penting dalam membentuk SDM yang berkualitas terutama dalam mengimplementasikan green tourism karena mitra-mitra memiliki potensi tersendiri yang sesuai dengan wilayahnya.

Langkah PNB tersebut juga dinilai bagus karena akan memperkuat potensi desa sekaligus mendorong program penguatan desa mandiri sehingga nantinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Inovasi lain yang terlahir karena adanya kurikulum green tourism ini juga muncul dari bidang FnB yaitu seorang mahasiswa Jurusan Pariwisata Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata PNB bernama I Made Alan.

Baca juga: Artikel - Meramu budaya dari Kampung Tradisional Bena

Alan yang kini sudah menginjak semester lima tersebut sangat berkompeten di bidang bartender dengan mengedepankan aspek green tourism yaitu mengombinasikan minuman berbahan alami dengan alkohol.

Alan memanfaatkan kecombrang, salak, jus jahe, sirup jahe, lemon jus, dan arak jahe menjadi beragam minuman yang unik dan menarik serta disajikan dengan gelas berbahan kayu.

Baca juga: Artikel - Menuai sukses berkat jejaring kuat

Penemuan Alan tersebut mampu mengantarkannya menjadi juara misologi dalam berbagai perlombaan sejak 2021 hingga meraih 10 medali.

Terlebih, ilmu green tourism yang dikuasai Alan sebagai hasil dari ia belajar di PNB juga memberinya kesempatan untuk menjadi seorang pengajar di sebuah kampus di Mediterania.










 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Membentuk SDM berkecakapan khusus sambut pariwisata berkelanjutan