Penyuluh Fokus pada Komoditas Unggulan

id Penyuluh

Penyuluh Fokus pada Komoditas Unggulan

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya (bertopi sawah) sedang memanen padi di suatu desa

Setiap daerah sudah memiliki komoditas unggulan yang memang cocok dengan kondisi tanah serta alam yang ada.
Kupang (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta para penyuluh pertanian di daerah itu agar terus meningkatkan profesionalisme dan fokus mengembangan komoditas unggulan di wilayah kerja masing-masing.

"Saya minta penyuluh pertanian supaya fokus membantu para petani mengembangkan komoditas-komoditas unggulan di wilayah kerja masing-masing supaya produksinya bisa lebih baik. Jangan berpikir untuk mengembangkan komoditas lain yang belum tentu bisa memberi hasil lebih," kata Gubernur Lebu Raya di Larantuka, Kamis.

Dia mengemukakan hal itu, dalam pertemuan koordinasi dan konsolidasi pembangunan pertanian di Flores Timur, yang dihadiri sekitar 150 penyuluh pertanian yang tersebar di wilayah paling timur Pulau Flores itu.

Menurut dia, setiap daerah sudah memiliki komoditas unggulan yang memang cocok dengan kondisi tanah serta alam yang ada.

"Kalau lahannya hanya cocok untuk tanam ubi dan jagung, maka tidak perlu dipaksakan untuk menanam padi atau tanaman lain yang belum tentu bisa memberikan hasil yang lebih baik bagi para petani," katanya.

Dalam pertemuan itu, Gubernur juga mengingatkan seluruh aparatur pertanian untuk terus bekerja keras meningkatkan luas areal tanam padi dan meningkatkan produktivitas pertanian serta mengembangkan diversikasi tanaman.

Hanya dengan cara ini, kata Lebu Raya, daerah ini bisa melepaskan diri dari ketergantungan pangan dengan daerah lain, terutama beras.

Disamping itu, penambahan luas areal dan peningkatan produksi pertanian dapat mendukung program nasional menuju kedaulatan pangan, kata Gubernur Lebu Raya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Yohanis Tay mengatakan, pemerintah sedang bekerja sama dengan TNI untuk terus meningkatkan areal tanam baru di seluruh wilayah di NTT.

"Selama tahun 2016, pemerintah sudah bekerja sama dengan TNI membuka lahan pertanian di berbagai daerah di NTT. Kerja sama ini akan berlanjut pada tahun 2017," kata Yohanis Tay.

Kerja sama ini kata dia, selain membuka lahan pertanian, juga memperbaiki saluran air yang mengalami kerusakan, dan mengganggu distribusi air ke areal pertanian.

Rapat koordinasi di Larantuka itu dihadiri Staf Ahli Menteri Pertanian bidang infrastruktur Ani Andayani dan Kepala Bidang Perencanaan Penyuluhan Kementan, I Wayan dan Direktur Sekolah Tinggi Teknologi Pertanian (STTP) Malang, Siti Munifa.