Kupang (ANTARA) - Pemerhati masalah Timor Leste Florencio Mario Vieira mengatakan, situasi politik di Timor Leste saat ini sangat bergantung pada keputusan Presiden Francisco Guterres dalam menyikapi pengunduran diri Perdana Menteri Taur Matan Ruak.
"Saat ini bola ada di tangan presiden sesuai dengan konstitusi. Jika presiden menerima pengunduran diri Perdana Menteri Taur Matan Ruak, maka mungkin jalan lebih mulus terhadap koalisi baru pimpinan CNRT (Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor)," kata Florencio Mario Vieira di Kupang, Kamis (27/2).
"Namun jika permintaan pengunduran diri PM Timor Leste itu dibiarkan mengambang, maka situasi politik di negara yang baru 18 tahun merdeka itu akan semakin tidak kondusif," katanya.
Menurut Mario Vieira, pemerintahan di negara bekas jajahan Portugis itu akan semakin tidak efektif, jika pengesahan APBN masih tertunda, karena membawa dampak buruk terhadap roda ekonomi negara itu.
Baca juga: Mundurnya PM Timor Leste karena bubarnya AMP
Artinya, situasi politik di Timor Leste tergantung presiden dalam merespons pengunduran diri Perdana Menteri Taur Matan Ruak.
"Jika pengunduran diri diterima presiden maka ada ruang untuk segera terbentuknya PM baru disertai kabinet baru, tetapi jika terus mengambang maka roda pemerintahan akan macet," ujarnya.
Dia mengatakan, presiden memiliki hak prerogatif untuk menerima atau tidak pengunduran diri Perdana Menteri Taur Matan Ruak yang juga mantan Panglima Angkatan Perang Timor Leste (FDTL) itu.
"Namun jika tidak diterima, maka hal itu soal ulur-ulur waktu untuk kepentingan politik semata," katanya.
Mario Vieira menambahkan, sesuai dengan konstitusi, Presiden Francisco Guterres bisa menyatakan bahwa situasi ekonomi dan politik masih berjalan lancar sehingga bisa menolak permohonan pengunduran diri PM Taur Matan Ruak.
"Presiden mempunyai kuasa penuh atas politik dan hukum, mengacu kepada konstitusi negara itu," kata alumni John Hienz III, School of Public Policy and Management, Carnegie Mellon University, PA, USA itu.
Baca juga: Pengamat harapkan masalah politik Timor Leste segera terselesaikan