Pengamat: Ambergris emas yang mengambang

id Pengamat

Pengamat: Ambergris emas yang mengambang

Pengamat Kelautan dan Perikanan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr Chaterina A Paulus, Msi (ANTARA Foto/dok)

"Ambergris harganya sangat mahal, karena kelangkaannya di alam, mengingat produksi ambergris ini dihasilkan kurang dari lima persen paus sperma, sehingga harganya menjadi sangat mahal," kata Chaterina A Paulus.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pengamat kelautan dan perikanan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr Chaterina A Paulus MSi mengatakan muntahan paus (ambergris) sangat berharga sehingga biasanya disebut dengan nama "floating gold" atau emas yang mengambang.

"Ambergris harganya sangat mahal, karena kelangkaannya di alam, mengingat produksi ambergris ini dihasilkan kurang dari lima persen paus sperma, sehingga harganya menjadi sangat mahal," kata Chaterina dalam percakapannya dengan Antara di Kupang, Selasa (24/4).

Ia kembali menegaskan bahwa muntahan paus sperma ini sangat mahal sehingga sering disebut "floating gold" atau emas yang mengambang.

Dosen manajemen sumber daya perairan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Undana itu menjelaskan, Ambergris mengandung 456 jenis kolesterol, salah satu di antaranya adalah amberine (kandungannya 25-45 persen).

Amberine ini adalah alkohol yang tidak berbau (odourless), diekstraksi dari ambergris dan digunakan untuk membuat aroma parfum lebih lama.

Kualitas ambergris sesuai dengan warnanya, dan parfum terbaik yang terbuat dari varietas putih murni. Ambergris hitam paling tidak berharga karena mengandung amberine lebih sedikit.

Menurut dia, masa ambergris berubah warna dengan oksidasi, yang terjadi ketika terkena air laut dan udara untuk jangka waktu yang lama. Ambergris juga berfungsi sebagai fiksaktif dalam industri parfum dan medis.

Baca juga: Kasus muntahan paus diserahkan ke BPPH
. Muntahan Paus atau dengan nama lain Ambergis yang diamankan petugas Bandara El Tari Kupang pada 7 April 2018

Pada peradaban Arab, awal menamakannya dengan Anbar dan menggunakan sebagai dupa, afrodisiak dan obat untuk menyembuhkan banyak penyakit termasuk otak, jantung, dan indra.

Ambergris juga digunakan untuk meningkatkan rasa makanan dan wine. Baru-baru ini bahkan digunakan sebagai adiktif untuk koktail, cokelat dan beberapa kue khusus.

Ambergris adalah bahan alami dan sebaiknya dibiarkan kering secara alami. Jangan simpan ambergris dibungkus atau disegel dalam plastik atau wadah tertutup.

Aroma bahkan kualitas potongan terbaik dapat terpengaruh jika disegel, apalagi pada saat pertama kali ditemukan/dikumpulkan.

Kelembaban dari air laut dan lingkungan luar dapat terperangkap di permukaan yang berupa celah-celah kecil dan membuat potongan basah atau lembab pada awalnya dan bahkan pada beberapa kasus menimbulkan jamur berkembang.

"Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kualitas ambergris", kata Chaterina yang juga staf pengajar pada program studi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Undana itu.

"Ambergris lebih baik dijauhkan dari benda-benda beraroma kuat lainnya. Seharusnya tidak langsung terkena pancaran sinar matahari karena bisa meleleh," katanya.

Penanganan awal dapat disimpan dalam wadah terbuka (ember atau kotak kardus) dengan posisi dibiarkan terbuka untuk memungkinkan sirkulasi udara.

Menurut dia, penanganan ambergris harus hati-hati, karena dapat saja kehilangan bobotnya, dan paling dramatis terjadi dalam 24-48 jam pertama.
Baca juga: Pemilik muntahan paus minta temuannya dikembalikan