KPU gelar simulasi pemilu bagi penyandang disabilitas

id Disabilitas

KPU gelar simulasi pemilu bagi penyandang disabilitas

Seorang penerjemah sedang memberikan penjelasan kepada penyandang disabilitas tentang cara memberikan suara pada Pemilu 17 April 2019 di Kupang, Jumat, (1/3). (ANTARA Foto/Ist)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (1/3), di Kupang menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara bagi penyandang disabilitas.
Kupang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/3), di Kupang menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara bagi penyandang disabilitas.

Kegiatan simulasi tersebut dihadiri puluhan penyandang disabilitas, yang berperan sebagai pemilih yang memberikan hak suara dalam pemilihan umum (Pemilu).

Simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini merupakan agenda di hari ketiga kegiatan Bimbingan Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara yang diikuti KPU kabupaten/kota se-NTT.

Kasubag Teknis Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur, Agus Olapaon menjelaskan, para penyandang disabilitas dihadirkan untuk memberikan pemahaman kepada penyelenggara agar selalu melayani hak pilih masyarakat secara inklusi.

Dalam simulasi ini, KPU NTT juga menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS), dan alat kelengkapan lainnya.

Sementara para petugas TPS adalah anggota KPPS, Saksi Peserta Pemilu, Pengawas, Petugas Linmas dan para pemilih diperankan oleh para komisioner dan unsur sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang menjadi peserta bimbingan teknis.

Baca juga: Penyandang disabilitas miliki hak sama dalam pemilu

Seorang penyandang disabilitas, Mario Lengi Lado mengatakan, senang dapat mengikuti kegiatan simulasi, meskipun awalnya merasa canggung dan belum familiar dengan kegiatan ini.

Mario mengatakan, belum memahami alur dan proses pemberian suara di tempat pemungutan suara, serta belum dapat mengingat warna-warna surat suara.

Selain itu, dia juga meminta petugas di TPS untuk bersikap ramah, dan tidak kasar dalam melayani pemilih penyandang disabilitas seperti dirinya.

Dia meminta agar petugas KPPS dapat berkomunikasi dengan lugas melalui gerakan mulut yang baik, dan murah senyum agar para tuna rungu seperti dirinya tidak merasa takut untuk pergi ke Tempat Pemungutan Suara pada tanggal 17 April 2019.

Baca juga: Minimnya Sarana bagi Penyandang Disabilitas di NTT
Baca juga: Penyandang Disabilitas Capai 36.600 Orang