Bela Negara di Markas Brigif 21/Komodo NTT

id Brigif 21/Komodo

Bela Negara di Markas Brigif 21/Komodo NTT

Anggota Brigif 21/Komodo, Nusa Tenggara Timur menggelar upacara peringatan Hari Bela Negara ke-71 tahun 2019 di lapangan II Mako Brigif 21/Komodo, Kamis (19/12/2019). (ANTARA FOTO/HO-Penerangan Brigif 21/Komodo)

Brigif 21/Komodo, NTT menggelar upacara peringatan Hari Bela Negara ke-71 tahun 2019 yang berlangsung di lapangan II Markas Komando Brigif 21/Komodo di Oelamasi, sekitar 38 km timur Kota Kupang, Kamis (19/12).

Kupang (ANTARA) - Brigif 21/Komodo, Nusa Tenggara Timur menggelar upacara peringatan Hari Bela Negara ke-71 tahun 2019 yang berlangsung di lapangan II Markas Komando Brigif 21 di Oelamasi, sekitar 38 km timur Kota Kupang, Kamis (19/12).

Kepala Staf Brigif 21/Komodo Letkol (Inf) Agus Setiandar yang membacakan sambutan Presiden RI, Joko Widodo di hadapan ratusan anggota Brigif 21/Komodo mengatakan bela negara merupakan kewajiban segenap lapisan masyarakat dengan memperkuat persatuan dan kesatuan.

Bela negara harus disesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi masyarakat umum serta sinergi dengan semua pemangku kepentingan.

Semenjak Mr. Syafroedin Prawiranegara mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tanggal 19 Desember 1948 di Bukittinggi untuk membela kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Komandan Brigade Infanteri 21/Komodo, Nusa Tenggara Timur, Kolonel Inf Sutrisno Pujiono disambut para anggota Batalyon Infanteri Raider Khusus 744/SYB yang bertugas menjaga wilayah perbatasan NTT-Timor Leste. (ANTARA FOTO/HO-Penerangan Brigif 21/Komodo)
Menurut Presiden Joko Widodo, berbagai wujud bela negara telah susul-menyusul silih berganti, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap dan akan terus eksis untuk selama-lamanya.

Aksi Nasional Bela Negara menurut kepala negara, juga melengkapi keahlian SDM dengan pengamalan nilai-nilai bela negara meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan dan keyakinan kepada Pancasila sebagai ideologi negara.

Presiden mengatakan, kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara serta kemampuan awal bela negara dan semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.

Presiden Joko Widodo mengharapkan agar Aksi Nasional Bela Negara di segenap gatra kehidupan nasional dapat semakin terstruktur, sistematis dan massif dengan prioritas dan implementasi yang terukur sesuai dengan persepsi dan aspirasi masyarakat seluas-luasnya.

Anggota Brigif 21/Komodo, Nusa Tenggara Timur sedang mengikuti upacara militer di lapangan Mako Brigif 21/Komodo di Oelamasi, Kabupaten Kupang, Minggu (10/11/2019). (ANTARA FOTO/Benny Jahang)