Warga Sumba Timur diminta aktif berantas sarang nyamuk

id DBD

Warga Sumba Timur diminta aktif berantas sarang nyamuk

Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora. (FOTO ANTARA/Benediktus Jahang)

“Kami mengajak semua elemen masyarakat di Sumba Timur untuk lebih pro aktif lagi memberantasan sarang nyamuk,” kata Gidion Mbilijora..

Kupang (ANTARA) - Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora mengajak warganya secara aktif melakukan kegiatan pembersihan lingkungan dengan memberantas sarang nyamuk untuk mengeliminasi penyakit demam berdarah dangue (DBD) yang sedang menyerang masyarakat setempat.

“Kami mengajak semua elemen masyarakat di Sumba Timur untuk lebih pro aktif lagi memberantasan sarang nyamuk,” katanya ketika dihubungi dari Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (4/2), terkait upaya penanganan DBD di wilayah kerjanya.

Pihaknya mencatat jumlah korban DBD di Sumba Timur saat ini sudah mencapai 16 orang dan telah mendapat perawatan medis pada sejumlah rumah sakit di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur..

Dia menjelaskan, sampai saat ini tidak ada korban yang meninggal akibat DBD, karena itu pemerintahannya terus berupaya mengajak warga untuk aktif melakukan langkah pencegahan.

Pengasapan oleh jajaran Dinas Kesehatan untuk mencegah DBD. (ANTARA/HO-Ist)

“Terutama di wilayah Kecamatan Kota Waingapu sebagai wilayah ibu kota kabupaten yang jumlah kasusnya lebih tinggi sebanyak 7 kasus ini kita harapkan semua elemen bergerak melakukan pencegahan,” katanya.

Dia mengatakan, pemerintahannya juga terus melakukan langkah lain pencegahan seperti melakuan sosialisasi dan edukasi untuk warga maupun membagikan obat abate.

"Kami juga telah membagikan sekitar 140.000 kelambu kepada warga untuk menghindari anak-anak dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.

Naumun, katanya, pencegahan penyakit yang paling penting adalah kesadaran masyarakat sendiri dengan membersihakan lingkungannya secara rutin.

“Karena itu kami mengajak semua elemen agar gencar melakukan kegiatan bersih-bersih, dari sebelumnya hanya satu dua hari menjadi setiap hari untuk memastikan tidak ada sarang nyamuk di rumah dan sekitarnya,” demikian Gidion Mbilijora .

Warga di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur gencar melakukan kerja bakti untuk mengatasi serangan penyakit DBD. (ANTARA FOTO/HO- istimewa)