DJBC sebut Ekspor komoditi dari NTT ke Timor Leste didominasi pangan olahan

id ekspor ke timor leste,komoditi ekspor ntt,ekspor ntt ke timor leste,ekspor pangan olahan,djbc,kemenkeu,ntt,ditjen bec cu

DJBC sebut Ekspor komoditi dari NTT ke Timor Leste didominasi pangan olahan

Ilustrasi - Truk yang membawa barang-barang ekspor keluar dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota'ain di Kabupaten Belu, NTT, Jumat (20/3/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Pangan olahan yang diekspor ke Timor Leste seperti mi instan, makanan dalam kemasan sachet atau kaleng, dan lainnya...
Kupang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kementerian Keuangan melaporkan ekspor komoditi lokal dari NTT ke Timor Leste pada September 2022 didominasi pangan olahan senilai 6,5 dolar AS.

"Pangan olahan yang diekspor ke Timor Leste seperti mi instan, makanan dalam kemasan sachet atau kaleng, dan lainnya," kata Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB, NTT, Saut Mulia dalam konferensi pers yang digelar Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTT di Kupang, Jumat, (28/10/2022) terkait kinerja APBN regional Provinsi NTT.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan realisasi ekspor komoditi yang menjadi unggulan ekspor dari NTT ke Timor Leste.

Ia menjelaskan komoditi pangan olahan mendominasi ekspor dengan kontribusi sebesar 34,09 persen (q-to-q) atau senilai 6,5 juta dolar AS terhadap devisa ekspor pada kuartal III 2022 yang tumbuh 38,06 persen.

Selain itu diikuti komoditi lain seperti furniture mencapai 35,2 persen atau senilai 3,1 juta dolar AS serta komoditi semen sebesar 53,6 persen atau senilai 2,03 juta dolar AS.

Ia menjelaskan devisa ekspor di NTT hingga kuartal III tercatat mencapai 33,8 juta dolar AS atau tumbuh 22,9 juta dolar AS dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.

Saut Mulia mengatakan pihaknya terus mendorong pertumbuhan ekspor dari NTT terutama komoditi lokal yang dihasilkan sendiri oleh pelaku usaha di NTT.

Ia menyebutkan sejumlah upaya dilakukan seperti asistensi ke perusahaan roti di Kabupaten Timor Tengah Utara, produksi ikan hias di Kabupaten Belu.

Baca juga: Kemenkeu dorong pemda di NTT optimalkan penyerapan DAK

Melalui asistensi, kata dia para pelaku usaha diberikan edukasi terkait dengan produk yang sesuai standar ekspor, mekanisme perizinan, dan sebagainya.

Baca juga: Kemenkeu: Penyaluran anggaran Dana Desa di NTT mencapai Rp2,04 triliun

"Melalui pendampingan ini kami berharap pelaku usaha kecil menengah di NTT dapat terpacu untuk meningkatkan produksi untuk mengembangkan usaha ke pasar ekspor," katanya.