Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan warga pada 12 kecamatan setempat untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat musim kemarau.
"Waspada potensi kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat mudah terbakar dan sangat mudah terbakar," kata Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega Manggarai Decky Irmawan dari Ruteng, Kabupaten Manggarai, Rabu, (13/9/2023).
Decky menyampaikan peringatan dini kebakaran hutan dan lahan dengan potensi sangat mudah terbakar perlu diwaspadai oleh masyarakat Kecamatan Satar Mese Barat, Satar Mese Utara, Satar Mese, Lelak, Ruteng, Rahong Utara, Wae Rii, dan Langke Rembong.
Sedangkan potensi mudah terbakar dapat terjadi di Kecamatan Reok Barat, Reok, Cibal, dan Cibal Barat.
Decky menjelaskan hal itu disebabkan adanya potensi kecepatan angin yang dapat melebihi 35 km per jam.
Selain itu, suhu muka laut di wilayah Manggarai berkisar antara 27 derajat celcius hingga 29 derajat celcius yang memungkinkan terjadinya penguapan yang cukup tinggi serta adanya aktivitas Gelombang Rossby.
Decky berharap masyarakat dapat mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca tersebut.
Ia meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan kebakaran meluas.
Baca juga: BMKG: 45 wilayah di NTT alami HTH kategori ekstrem panjang
Decky pun berpesan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas seperti membakar sampah sembarangan, membakar lahan pertanian yang kering, dan membuang puntung rokok sembarangan.
Baca juga: Magepanda berstatus awas curah hujan sangat rendah
"Informasi prakiraan sejak hari ini sampai sampai 15 September. Mohon memanfaatkan informasi cuaca ini untuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana kekeringan," katanya berpesan.